Nilai dan peran guru penggerak dalam mewujudkan profil pelajar pancasila merupakan dua unsur yang saling menguatkan untuk mewujudkan sebuah peradaban.
Peran dan Nilai Guru Penggerak Ibarat Pohon |
Layaknya akar pohon, nilai guru penggerak tidak tampak, namun keberadaannya dapat dirasakan. Kokohnya batang pohon mampu menumbuhkan cabang dan ranting-ranting yang kuat. Dari setiap cabang tumbuh ranting, ranting-ranting tersebut menumbuhkan dedaunan yang subur, kemudian memunculkan bunga kemudian menghasilkan buah. Bagian yang tidak nampak adalah akar, akarlah yang menjadi ruh, semakin sehat maka ia akan semakin mencengkeram kuat ke dalam tanah dan semakin tak terlihat. Namun ia tetap menjadi kunci terhadap kokohnya batang dan percabangan, kuatnya ranting, suburnya daun hingga menghasilkan buah yang berkualitas melalui serapan nutrisi dari tanah yang subur. Akar-akar tersebut adalah mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada murid. Akar-akar yang mampu menguatkan setiap peran guru penggerak dan menjadikan peran tersebut mampu menggerakkan orang lain. Nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan dari pemikiran KHD yang selalu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman serta selalu memposisikan bahwa siswa adalah pusat dalam pembelajaran sehingga harus diterima tanpa syarat dengan segala keunikan dan keberagaman masing-masing.
Kemudian, bagaimana dengan cabang dan ranting? Perumpamaan pohon, cabang dan ranting adalah 'peran guru penggerak'. Keberadaannya sangat nampak dan memang harus diperlihatkan dalam aktivitas sehari-hari. Menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach bagi guru lain, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Peran tersebut yang harus diperlihatkan oleh guru pengerak dalam tugasnya sebagai guru dan pendidik. Melalui peran nyata ini, maka seorang guru akan mampu menjalankan trilogi pemikiran KHD. Dia akan mampu menjadi teladan saat didepan, menjadi penyemangat saat di tengah dan menjadi pendorong ketika berada di belakang.
Akar, batang, cabang dan ranting dalam satu kesatuan utuh (pohon) merupakan 2 hal yang saling menunjang. Semakin sehat akar, maka cabang akan semakin kuat. Cabang yang kuat berperan menumbuhkan ranting kemudian daun yang subur hingga menghasilkan buah yang berkualitas. Begitu pula dengan Nilai dan Peran guru penggerak, kuatnya nilai-nilai yang dimiliki oleh guru penggerak akan berbanding lurus dengan kualitas peran yang akan dilakukan.
Strategi yang akan dilakukan untuk mencapai nilai sehingga mampu melaksanakan peran secara optimal yaitu: menerima perubahan dengan tetap memegang teguh nilai-nilai pancasila dan menjadi pribadi yang mau berubah. Kedua sikap tersebut akan menjadikan diri saya bersemangat untuk terus meningkatkan kompetensi dengan berbagai strategi, berani mencoba hal-hal baru untuk memberikan pelayanan kepada siswa sesuai dengan karakteristik dan perubahan zaman.
Konsep tergerak, bergerak dan menggerakkan adalah wujud bahwa kita membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalankan peran sebagai guru penggerak. Kepala sekolah berperan sebagai pendorong, menyediakan segala fasilitas dan peluang guru untuk melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan yakni pengembangan diri, publikasi ilmiah dan penyusunan karya inovatif. Rekan sejawat guru sebagai mitra untuk saling melakukan refleksi dan kolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan siswa di sekolah, sekaligus menjadikan tertantang dengan label guru penggerak. Siswa, sebagai pusat pembelajaran yang mendorong saya untuk mampu memberikan layanan sesuai kebutuhan dengan strategi dan media yang mereka sukai. Orang tua yang berperan sebagai mitra paling berpengaruh terhadap tercapainya tugas perkembangan siswa dari rumah. Pihak-pihak lain yang relevan untuk meningkatkan kualitas pengembangan profesi sehingga terwujudnya merdeka belajar dan profil pelajar pancasila. Tak kalah penting adalah peran keluarga, setiap waktu yang digunakan untuk menjalankan tugas profesi terkadang mengurangi quality time bersama keluarga. Pengertian dari keluarga merupakan dukungan untuk bekerja profesional dengan tetap menjadikan keluarga sebagai rumah utama.
Peran-peran pihak lain tersebut diibaratkan dengan unsur-unsur penyebab suburnya suatu pohon. Air hujan yang menyuburkan pohon dilanjutkan pemupukan, penyiangan gulma-gulma disekitarnya, menggemburkan tanah. Cahaya matahari untuk membantu proses fotosintesis pada daun. Kemudian pemotongan ranting-ranting yang menghambat pembungaan. Lebah-lebah dan serangga berdatangan untuk melakukan penyerbukan sehingga bunga yang mekar bisa menjadi buah. Perawatan rutin untuk menghasilkan buah yang terbaik. Burung-burung yang datang silih berganti baik untuk berteduh, membuat sarang ataupun membawa biji-bijian untuk kemudian menebarkan ditempat lain sehingga tumbuh menjadi tanaman baru. Setiap pihak mempunyai peran masing-masing untuk menumbuhkan semangat, mendorong seorang guru untuk tergerak, bergerak dan kemudian mampu menggerakkan orang lain.